Doa adalah permohonan, pengharapan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Doa itu intinya adalah ibadah, doa adalah senjata, doa adalah ubat, doa adalah pintu segala kebaikan. Seluruh hamba sangat bergantung kepada Penciptanya. Setiap hamba memang harus berdoa, sebab kita diciptakan dalam keadaan penuh dengan keterbatasan. Manusia memang ditakdirkan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan segala kelebihan-kelebihannya, namun di balik kelebihan itu manusia juga memiliki segudang kelemahan.
Bayangkan jika kita sedang berada di tengah lautan. Tiba-tiba kapal yang kita tumpangi berolak ke kanan dan ke kiri kerana badai yang tiba-tiba saja datang menghentam. Nakhoda memberi peringatan tanda bahaya. Tidak ada tempat kita meminta bantuan kerana seluruh alat komunikasi terputus. Apakah yang akan kita lakukan pada saat itu? Masih pentingkah gelaran, kedudukan, pangkat, jabatan, harta kekayaan yang melimpah, serta kecantikan? Tentu tidak, bagi kita keselamatan menjadi puncak harapan. Namun siapakah yang dapat memberikan keselamatan di kala itu, kalau bukan kepada Allah SWT kita meminta?
Di sebalik kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kita menyimpan kelemahan-kelemahan yang tidak dapat kita tutupi, untuk itu kita perlu meminta kepada Allah SWT, berdoa dengan penuh kekhusyukan, penuh harapan, tulus, pasrah dan ikhlas, seperti yang difirmankan Allah, "Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah, dan Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) Yang Maha Terpuji." ( Faathir: 15).
Ada sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang waktu itu sedang dilanda kemelut sosial. Kebetulan mereka kedatangan ulama besar yang bernama Ibrahim bin Adham. Masyarakat Basrah pun mengadukan nasibnya kepada Ibrahim bin Adham, "Wahai Abu Ishak (panggilan Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al-Quran agar kami berdoa. Kami warga Basrah sudah bertahun-tahun berdoa, tetapi kenapa doa kami tidak dikabulkan Allah?"
Ibrahim bin Adham menjawab, "Wahai penduduk Basrah, kerana hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara. Bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan Allah!
- Kalian mengakui kekuasaan Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-hak-Nya.
- Setiap hari kalian membaca Al-Quran, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.
- Kalian selalu mengaku cinta kepada Rasul, tetapi kalian meninggalkan amal sunnahnya.
- Setiap hari kalian membaca ta’awudz, berlindung kepada Allah dari syaitan yang kalian sebut sebagai musuh, tetapi setiap hari pula kalian memberi makan syaitan dan mengikuti langkahnya.
- Kalian selalu mengatakan ingin masuk syurga, tetapi perbuatan kalian justeru bertentangan dengan keinginan itu.
- Katanya kalian takut masuk neraka, tetapi kalian justeru mencampakkan dirimu sendiri kedalamnya.
- Kalian mengakui bahawa maut adalah kepastian, tetapi nyatanya kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
- Kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan sendiri kalian tidak mampu melihatnya.
- Setiap saat kalian menikmati kurniaan Allah, tetapi kalian lupa mensyukurinya.
- Kalian sering menguburkan jenazah saudaramu, tetapi kalian tidak bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu."
Akhirnya ia mengatakan, "Wahai penduduk Basrah, ingatlah sabda Nabi, "Berdoalah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahawa Allah tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main."
Apapun persoalan hidup kita, apakah kita sedang bahagia atau sedih, tetaplah berdoa kepada Allah. Jangan berhenti memanjatkan doa kepada Allah, kerana doa adalah masa depan kita. Doa adalah kekuatan kita, doa adalah senjata kita.
Perhatikan ada-adab berdoa, dan bersabarlah menunggu dikabulkan-Nya .....!
No comments:
Post a Comment