Hasan bin 'Ali bercerita bahawa Fudhail bin Iyadh bertanya kepada seorang lelaki, "Berapa umurmu ?"
" Enam puluh tahun," jawab lelaki itu.
Lalu Fudhail berkata, "Sesungguhnya engkau telah enam puluh tahun menuju Tuhanmu, dan kini kau hampir sampai."
Lelaki itu berkata, "Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun ( Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepadaNya lah kita akan kembali )."
"Tahukah engkau apa tafsirannya ?" tanya Fudhail.
"Tafsirkanlah kepada kami, wahai Abu 'Ali ( panggilan Fudhail) !" pinta si lelaki.
"Jika engkau mengatakan 'inna lillaahi' berarti engkau telah mengikrarkan bahawa engkau adalah hamba Allah subhanahu wa ta'ala, dan kepada Allahlah engaku akan kembali. Dan barangsiapa yang mengetahui bahawa dia adalah hamba Allah subhanahu wa ta'ala dan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dia akan kembali, maka ketahuilah bahwa ia akan mati. Dan barangsiapa yang mengetahui ia akan mati, maka ketahuilah ia akan ditanya. Dan barangsiapa yang mengetahui bahawa ia akan ditanya, maka bersiap-siaplah untuk menjawabnya."
"Lalu bagaimana cara kami mempersiapkannya ?" tanya lelaki itu lagi.
" Penuhilah !" jawab Fudhail.
" Apa yang harus kupenuhi ? " tanyanya.
Fudhail menjawab, "Perbaikilah amalan-amalanmu yang akan datang, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu di masa lalu dan yang akan datang. Dan jika engkau memperjelek amalan-amalanmu yang akan datang, niscaya Allah akan menyiksamu lantaran dosa-dosamu yang telah kamu perbuat di masa lalu dan yang akan datang. "
" Enam puluh tahun," jawab lelaki itu.
Lalu Fudhail berkata, "Sesungguhnya engkau telah enam puluh tahun menuju Tuhanmu, dan kini kau hampir sampai."
Lelaki itu berkata, "Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun ( Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepadaNya lah kita akan kembali )."
"Tahukah engkau apa tafsirannya ?" tanya Fudhail.
"Tafsirkanlah kepada kami, wahai Abu 'Ali ( panggilan Fudhail) !" pinta si lelaki.
"Jika engkau mengatakan 'inna lillaahi' berarti engkau telah mengikrarkan bahawa engkau adalah hamba Allah subhanahu wa ta'ala, dan kepada Allahlah engaku akan kembali. Dan barangsiapa yang mengetahui bahawa dia adalah hamba Allah subhanahu wa ta'ala dan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dia akan kembali, maka ketahuilah bahwa ia akan mati. Dan barangsiapa yang mengetahui ia akan mati, maka ketahuilah ia akan ditanya. Dan barangsiapa yang mengetahui bahawa ia akan ditanya, maka bersiap-siaplah untuk menjawabnya."
"Lalu bagaimana cara kami mempersiapkannya ?" tanya lelaki itu lagi.
" Penuhilah !" jawab Fudhail.
" Apa yang harus kupenuhi ? " tanyanya.
Fudhail menjawab, "Perbaikilah amalan-amalanmu yang akan datang, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu di masa lalu dan yang akan datang. Dan jika engkau memperjelek amalan-amalanmu yang akan datang, niscaya Allah akan menyiksamu lantaran dosa-dosamu yang telah kamu perbuat di masa lalu dan yang akan datang. "
No comments:
Post a Comment