

“Di antara akhlaknya adalah menghindari dari orang banyak dan hanya menyendiri bersama Rabbnya, tidak ada yang tahu selain keluarga dekatnya saja. Di rumahnya – Allah yang menjadi saksi - tidak pernah lepas dari mushaf, tidak berhenti membaca, tidak pernah lalai dari zikir, ia membaca Al-Qur’an, memperdengarkan bacaannya kepada salah seorang hafiz di antara kami. Jika tidak ada seorang hafiz kecuali anak kecil, ia pun muraja’ah hafazannya dengan anak itu.
Rumahnya penuh dengan bacaan Al-Qur’an, sujud, larut dalam zikir, dan mendaki ke ketinggian langit kerohanian. Ketika ia tahu cara Nabi membaca Al-Qur’an maka ia praktikkan, termasuk waqaf-waqaf di mana Rasulullah berhenti, ia pun berhenti. Terkadang badannya bergemetar, hatinya penuh ketakutan, gelisah pada ayat-ayat ancaman, terhadap ayat-ayat gembira ia berbinar-binar, jauh dari suasana di mana ia hidup, jauh terbawa makna ayat-ayat itu.”

No comments:
Post a Comment