Tuesday 27 March 2007

CCTV vs MURAQABAH

Muraqabah is knowing that Allah is watching over us.

Allah, subhanahu wa ta'ala, says, "And know that Allah knows what is in your minds, so fear Him." [2:235]

"And Allah is Ever a Watcher over all things." [33:52] "

"And He is with you wherever you may be." [57:4]

There are many other similar verses stating the same concept.In the hadeeth of Jibreel, when he asked the Prophet (s) about ihsan (goodness and excellence), the Prophet (s) replied, "Ihsan is to worship Allah as if you see Him, but since we do not see Him we should know that He sees us at all times." (Bukhari and Muslim)

The meaning of this hadeeth is the definition of muraqabah. Namely, the endurance of the servant's knowledge and his conviction and certainty that Allah is watching over his internal and external affairs. To have this knowledge and certainty at all times is called muraqabah. It is the fruit of the servant's knowledge that Allah is his Watcher, Over-seeing him, Hearing his utterances, and Observing all of his deeds at all times.

Al-Junaid said, "The one firm in muraqabah fears the waste of even a moment for other than his Lord." Dhun-Nun said: "The sign of muraqabah is to favor what Allah has sent down (of the revelation), to glorify what Allah has glorified, and to despise what Allah has despised."

Ibraheem Al-Khawass said: "Muraqabah is the sincerity of both the internal and external to Allah." It has been said that "The best that man may cling to on this road to Allah is muhasabah (reckoning of the self), muraqabah, and governing his conduct with knowledge."


Muraqabah ialah merasakan keagungan Allah azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW ditanya oleh Malaikat Jibril tentang ihsan, beliau bersabda, "Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seolah-seolah kamu melihat-Nya, dan jika memang kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihat kamu."

Menjaga niat agar selalu dalam niat yang benar, terbebas dari niat yang ditunggangi syahwat duniawi, adalah sebuah cara dalam melakukan muraqabah.

Beberapa jenis muraqabah yang harus kita fahami:
  • Muraqabah dalam melaksanakan ketaatan adalah dengan ikhlas kepada-Nya.
  • Muraqabah dalam kemaksiatan adalah dengan taubat, penyesalan dan meninggalkannya secara total.
  • Muraqabah dalam hal-hal yang mubah adalah dengan menjaga adab-adab terhadap Allah dan bersyukur atas segala nikmat-Nya.
  • Dan muraqabah dalam musibah adalah dengan ridha terhadap ketentuan Allah, dan memohon pertolongan kepada-Nya dengan penuh kesabaran


As Syahid Sayyid Qutb dalam Tafsir fi Dzhilalil Qur'an menjelaskan bahawa taqwa merupakan kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa takut terus-menerus, selalu waspada dan hati-hati terhadap duri yang bertebaran di sepanjang jalan kehidupan. Taqwa merupakan sumber segala kebaikan kehidupan masyarakat, satu-satunya cara untuk mencegah kejahatan, kerosakan dan perbuatan dosa. Taqwa merupakan tunggak utama dalam pembinaan jiwa dan akhlak seseorang untuk menghadapi berbagai pancaroba kehidupan.

3 comments:

nabiela said...

Assalamualaikum...
Kandungan blog saudara amat best & bermanfaat. Boleh tak nak minta izin dari saudara untuk saya gunakan certain2 article dari blog saudara untuk dimuatkan dalam sebaran dakwah di tempat pengajian saya & some of that nak sebarkan dalam blog saya?insya-Allah, ketulen karya akan dijaga & no plagarism ...boleh tak? Semoga Allah terima kerja dakwah kita...

insan_dzikra said...

OK..no problem!
TaqabalLahu minna wa minkum
Semoga Allah menerima amal kita bersama..

nabiela said...

Jazakallahu khairan kathira...