Friday 23 March 2007

MENJAGA BISIKAN HATI...

Bagaimana menjaga bisikan hati yang hina..?

Banyak caranya..

Antaranya:
  • Merasai bahawa Allah sentiasa melihat kita, mengetahui hati kita dan bisikan yang melintas di dalam hati kita, biar sekecil mana pun..
  • Merasa malu dengan Allah.. Segalanya dikurniakan Allah kepada kita, tapi kita gunakan untuk mengingkariNya..
  • Mengagongkan Allah dan yakin bahawa Dia mengetahui bisikan hati melebihi seseorang yang dapat mengetahui selok belok rumah yang dibuatnya sendiri..
  • Merasa takut kalau-kalau kita terjatuh, tewas kerana bisikan hati itu..
  • Mententeramkan hati dengan mementingkan apa yang disukai dan dicintai Allah..
  • Merasa takut bahawa bisikan hati itu akan terwujud dan kejahatannya akan merebak, sehingga memakan iman yang ada di dalam hati, melenyapkan kecintaan kepada Allah tanpa kita sedari..
  • Bisikan hati tidak ubah seperti bijian yang sengaja ditebar untuk menjebak burung buruan. Setiap bisikan hati adalah satu bijian di dalam perangkap untuk menjebak kita..
  • Bisikan hati yang hina sama sekali tidak mungkin bersama dengan iman, bahkan keduanya saling bertentangan dari segala sisi. Bila bertemu, yang satu pasti akan mengalahkan yang lain dan merebut kedudukan dalam hati. Apa pendapatmu jika hati yang di dalamnya terkandung bisikan nafsu dan syaitan mengalahkan bisikan iman, ma'rifah dan cinta ilahi.. mengusirnya dan merebut kedudukannya ?
  • Bisikan hati itu tidak ubah bagai satu hamparan lautan khayalan tidak bertepi. Pabila ia terjatuh di dalamnya, ia akan tenggelam, terbenam dalam kegelapannya, lalu melambai-lambaikan tangan untuk mencari keselamatan, tapi tidak akan ia perolehi. Hati yang dikuasai oleh bisikan yang hina akan jauh dari keuntungan, tersiksa dan disibukkan oleh perkara yang tidak ada manfaatnya..
  • Bisikan hati yang hina adalah sifat kedunguan dan cita-cita orang yang bodoh. Tidak ada hasil yang dapat di petik oleh pelakunya kecuali kekecewaan. Ianya akan mewarisi ketidakpastian, tidak mampu mengawal hatinya sendiri dan akhirnya dia umpama seorang tawanan yang terpenjara untuk selama-lamanya...

No comments: