Wednesday 25 April 2007

HATI YANG SIHAT



Qalbu yang sihat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan.


Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya.


Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan ubat yang paling mujarab adalah al-Quran.


Selain itu, qalbu yang sihat memiliki ciri-ciri berikut:


1.Mengembara ke Akhirat


Qalbu yang sihat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putera-putera akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekadar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melalui suatu jalan." (al-Bukhari)


Ketika qalbu seseorang sihat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila qalbu tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya.


2.Mendorong Menuju Allah Subhanahu wataala


Di antara tanda lain sihatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah Subhanahu wataala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tenteram dengan Allah, berlindung kepadaNya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.


Maka qalbu tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah Subhanahu wataala inilah syurga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.


Abul Husain al-Warraq berkata, "Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Zat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."Oleh kerana itu terputusnya seseorang dari Allah subhanahu wataala lebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, kerana terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.


3.Tidak Bosan Berdzikir


Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berzikir mengingat Allah Subhanahu wataala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepadaNya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah Subhanahu wataala atau saling mengingatkan dalam kerangka berzikir kepadaNya.


4. Menyesal jika Luput dari Berzikir


Qalbu yang sihat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.


5. Rindu Beribadah


Qalbu yang sihat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah Subhanahu wataala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.


6. Khusyuk dalam Salat


Qalbu yang sihat adalah jika dia sedang melakukan salat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah salat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam salat tersebut. Baginya salat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.


7. Kemahuannya Hanya kepada Allah


Qalbu yang sihat hanya satu kemahuannya, iaitu kepada segala sesuatu yang diredhai Allah Subhanahu wataala.


8. Menjaga Waktu


Di antara tanda sihatnya qalbu adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang bakhil terhadap hartanya.


9. Muhasabah dan Memperbaiki Diri


Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba'ah (mengawal) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah Subhanahu wataala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah Subhanahu wataala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.



Sumber: Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi Mashayid asy-Syaithan, Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi

No comments: